KEBUMEN, Times7.id,- Ratusan Dosen, dari Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen mengikuti kegiatan penguatan spiritual qoetient. Kegiatan sendiri digelar di GOR Talenta Kecamatan Klirong Jum’at, (23/02).
Kegiatan SQ diisi oleh Romo Kyai R Widodo Kusuma dari Yogyakarta yang dikemas dalam bentuk tausiyah pengajian interaktif.
Dalam ceramahnya simbah Kyai Widodo menyampaikan berbagai literasi keagamaan yang selama ini belum banyak didesiminasikan para ulama atau ilmuwan misalkan hal yang mendasar yakni terkaitan orientasi konsep belajar dalam Islam. Dosen atau guru harus memahami untuk apa kita perlu jadi pendidik dan bagaimana jadi pendidik yang baik sehinggan harus terbangun hubungan yang chemistry dan berberdimensi Ilahiyah sehingga berdampak pada keberkahan.
Menurut Romo Widodo bahwa sejatiya belajar itu bukan untuk cari pinter tapi untuk mengingatkan peran sejatinya manusia. Maka tidak cukup hanya dengan teori atau pengalaman melainkan membutuhkan dzikir.
Dengan demikian manusia akan menemukan jalan hidupnya menuju keberkahan Alloh. Selain itu Romo Dodo juga berpesan kepada dosen umnu untuk total bersama umnu dengan didasari bismilah. Beliau menggambarkan simetris dengan ilmu huruf anta mim dan ro.huruf Mim merupakan simbol pendengaran [konsep] manusia dan ro merupakan simbol wujud atau faktual.
Dari konsep itu Keduanyan harus dirangkai manusia untuk peka dan tidak berhenti pada huruf mim atau konsep. Selain itu romo juga mengupas tentang pentingya implementasi doa iftirasy antara dua sujud dalam kehidupan dan sebagai cara kita bermunajat kepada Alloh.
Rektor UMNU Kebumen H Imam Satibi dalam sambutanya menyampaikan pentingya spirit ketuhanan dalam memajukan UMNU. Tradisi akademik atmosfier di UMNU tidak cukup hanya ihtiyar lahiriyah tapi juga batiniyah atau riyadhoh dalam segala hal.
Melalui SQ yang disampaikan motivator simbah Romo Dodo diharapkan dapat memperkuat dan mempercepat target target kemajuan UMNU Kebumen sebagai satu satunya kampus universitas NU di Kedu Jateng selatan. Kegiatan diikuti 105 dosen dan tenaga kependidikan dan diawali dengan mujahadah yang dipimpim Ketua BPP Kyai Fauzi Muhtad.