KEBUMEN, Times7.id,- Di hari jadinya yang ke 36, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) menggelar panen raya, dan juga memperkenalkan pertanian cerdas iklim.

Kegiatan sendiri diisi dengan Farmer Field Day atau temu lapang petani, yang mempertemukan antara petani dengan pemangku kebijakan dan juga stakeholder yang ada yang digelar di Desa Jeruk Agung Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen Kamis, (10/08/2023).

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang sekaligus memimpin panen raya menyampaikan pertumbuhan pertanian di Kabupaten Kebumen sudah cukup baik, yang ditahun ini mengalami surplus padi sebanyak 170 ribu ton. Hal ini tidak lain, berkat kerja kerasa Perhiptani Kebumen yang turun langsung ke masyarakat untuk melakukan penyuluhan pengolahan lahan pertanian dan juga pupuk secara tepat.

Begitu juga dengan banyaknya dukungan alat alat pertanian modern yang dipergunakan oleh petani, sehingga hasilnya bisa cukup memuaskan. Selain itu, Corporate Farming juga dikuatkan kembali untuk menjaga standarisasi mutu dan efisiensi usaha pertanian.

” Dengan sistem corporate farming diharapkan alat yang lebih besar lagi seperti alat petani visa mendapatkan hasil dan pengeluaran yang lebih efisien, biasanya dalam penanaman kemudian panen cukup besar kemudian dengan teknologi modern ini bisa ditekan pengeluaran tersebut, harga gabah kurleb 5800 sampai 6200 cukup tinggi tidak jatuh karena sudah ada batasan dari badan pangan nasional kemudian juga di kabupaten kebumen ada penyangga ada RMU yang sudah hadir dan memberikan komitmen menahan lajunya agar harga gabah ridak jatuh seperti yang ada di Kutowinangun milik bumdes nusantara, ada mawar ciherang, nikonda, rojolele, 170 ribu satu tahun kemarin MT pertama oleh Presiden,” ucapnya dengan didampingi Kadinas Pertanian dan Pangan dan juga Forkopimcam Klirong.

Sementara itu Ketua DPD Perhiptani Kebumen Ulung Setyoko menuturkan di ulang tahun Perhiptani yang ke 36 ini, digelar Farmer Field Day (FFD) atau temu lapang petani, yang merupakan metode penyuluhan dengan mempertemukan petani dengan pemangku kebijakan dan stakeholder di bidang pertanian, seperti produsen pupuk, Formulator dan lainnya.

Harapanya dari kegiatan kali ini hubungan petani pemangku kebijakan stakeholder pertanian bisa lebih erat lebih meningkat lagi. Dengan begitu kedepannya pertanian di Kebumen bisa lebih maju lebih meningkat dan tujuan dari pembangunan pertanian untuk peningkatan pendapatan petani bisa diwujudkan.

Perhiptani juga mendorong penerapan teknologi pertanian cerdas iklim, dan bagaimana pertanian di Kebumen bisa dikembalikan ke pertanian organik. Bukan hanya, terfokus kepada peningkatan produksi, namun juga bagaimana keberlanjutan pertanian kedepan.

“Mengingat kondisi lahan saat ini sudah sangat kritis, sehingga ketika menggunakan organik murni biasanya akan ada syok penurunan hasilnya akan sangat kentara sehingga organik menuju kesitu butuh waktu dua tiga tahun itupun butuh kedisiplinan petani untuk terus memakai organik kiya anjurkan untuk mix, unsur organiknya tetap masuk sedikit demi sedikit ada pengurangan di disisi kimia secara berkala,” jelasnya.

Usai panen raya, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian pupuk Booster pada Kebun Kelengkeng di Desa Jeruk Agung. Dimana, disini ditanam kelengkeng jenis Kateki yang telah berhasil dikembangkan di wilayah Borobudur dan juga Magelang.

Kebun kelengkeng yang telah berumur 3 tahun ini adalah sarana untuk pengembangan kawasan, untuk peningkatan pendapatan para petani. Terutama di pedesaan, dengan pemanfaatan lahan pekarangan.

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *