KEBUMEN, Times7.id,- Tahun ini, kerjasama Pemkab Kebumen dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam peningkatan pendidikan kini sudah mulai terlaksana. Hal ini ditandai dengan dibukanya dua program studi baru jenjang S1 di kampus Kebumen.
Dua program studi tersebut yakni, S1 Informatika, dan S1 Administrasi Negara. Sebelumnya UNS telah lebih dulu membuka jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sehingga total saat ada tiga prodi S1 UNS di kampus Kebumen.
“Bagi masyarakat yang ingin mendaftar bisa langsung klik https://spmb.uns.ac.id/
Nanti kampusnya ada di Kebumen, di bekas gedung RSUD Kebumen,” ujar Bupati usai kegiatan peningkatan kapasitas RT/RW di Kecamatan Bonorowo, Rabu (10/7).
Bupati menyatakan, tahun ini pembangunan kampus baru UNS di bekas gedung RSUD Kebumen akan dimulai. Kemudian mahasiswa yang sudah mendaftar di dua jurusan tersebut sementara waktu juga akan ditempatkan di sana. “Tahun ini kampus barunya akan mulai dibangun,” ucapnya.
Bupati Arif menyatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Kebumen agar semakin maju. Hal ini diwujudkan dengan banyaknya kerjasama Pemkab Kebumen dengan berbagai perguruan tinggi, terutama dalam hal pemberian beasiswa.
Bupati menyampaikan, pihaknya telah menyepakati kerjasama dengan Universitas Pertamina berupa pemberian beasiswa untuk 10 orang. Lima di antaranya dibiayai Pemkab Kebumen dan lima lagi dari Universitas Pertamina.
“Jumlahnya itu ada 10, kita berikan beasiswa bagi siswa-siswi Kebumen untuk kuliah di Universitas Pertamina gratis. Kita siapkan Rp 1 Miliar untuk lima anak,” tuturnya.
Selain itu, Pemkab Kebumen juga menyediakan beasiswa untuk kuliah di STAN. Pihaknya telah menyediakan 100 kuota untuk siswa-siswi berprestasi agar bisa sekolah kedinasan di STAN.
Tahun lalu, Pemkab juga telah melakukan MoU dengan Universitas Terbuka (UT), terkait pemberian program beasiswa bagi guru PAUD dan lulusan SMA/SMK yang akan kuliah di UT.
Total ada 51 kuota beasiswa yang telah diberikan. Rinciannya, 25 kuota beasiswa diperuntukkan bagi lulusan SMA/SMK dan 26 kuota bagi tenaga pendidik yang pendidikannya belum linier dengan bidang ajarnya.(*)