KEBUMEN, Times7.id,– Seorang ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, baik itu dalam hal materi, pendidikan, kesehatan, maupun moral. Tak terkecuali bagi Turasih (43) warga Desa Sidobunder Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen.
Namun tidak ada hal yang berjalan sempurna di dunia ini. Turasih harus menerima kenyataan pahit dengan kondisi yang dialami pada anaknya. Diduga, sang anak menderita infeksi pada otak yang menyebabkan seluruh tubuh anaknya kaku.
“Tidak lama setelah lahiran, anak saya kan dipijat sama dukun bayi termasuk dipijat bagian kepalanya. Namanya ornag desa kan tidak tahu kalau itu berbahaya. Tidak lama setelah itu, anak saya muntah-muntah, panas dan badan kaku semua,” cerita Turasih pada Rabu (07/08).
Turasih kemudian menceritakan saat itu ia dan suaminya berinisiatif membawa anaknya ke RSUD Purwogondo. Setelah dirawat beberapa hari, kondisi sang anak tidak kunjung membaik. Pihak rumah sakit pun menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedirman Kebumen untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Saat pertama kali dirujuk ke RSUD Soedirman kebumen, kondisi sang anak cukup buruk saat itu karena langsung dirawat di ruang ICU selama beberapa hari.
“Disarankan dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya, karena anak saya butuh tindakan CT Scan untuk mengetahui penyakit yang diderita. Dan memang pas awal masuk ke RSUD Soedirman ini, anak saya sempat dirawat di ICU karena kondisinya saat itu drop juga,” ungkapnya.
Turasih mengaku saat ini ia sudah bisa bernafas lega karena kondisi sang anak membaik dan sudah dipindahkan di ruang perawatan bangsal. Turasi berharap agar sang anak dapat segera sembuh dan kembali ke rumah. Harapan dan doa mereka terus mengalir tanpa henti.
“Alhamdulillah saat ini sudah tidak muntah-muntah lagi. Paling hanya demamnya yang kadang timbul dan hilang,” kata Turasih.
Turasih menuturkan bahwa dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), ia bisa merasa lebih tenang dan fokus pada proses penyembuhan anaknya tanpa harus memikirkan beban biaya berobat yang mahal, sehingga sang anak dapat menjalani perawatan medis yang layak. Ia bersama suami dan anaknya terdaftar sebagai Peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima (PBPU) yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah Kebumen.
“Kami tak henti-hentinya bersyukur karena kami telah terdaftar di Program JKN. Semua biaya pengobatan benar-benar dijamin oleh program pemerintah ini, sehingga tidak perlu khawatir biaya berobat,” ucap Turasih dengan penuh syukur.
Tidak hanya itu, Turasih juga merasa puas karena ia merasakan pelayanan yang diberikan sebagai peserta JKN juga sangat baik. Tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien umum dengan pasien JKN.
“Pelayanan dengan memanfaatkan JKN ini sangat bagus, Saya bisa bilang begitu karena saya pakai JKN bukan hanya sekali dua kali. Sebelum dirawat disini, saya lahiran Caesar juga pakai JKN di RS Purwogondo. Perawatnya sangat ramah dan mengayomi banget. Mereka terus menyemangati dan memotivasi saya agar tetap kuat mendampingi anak saya sampai sembuh,”ucap Turasih.
Tak luput, Turasih menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kebumen yang telah mendaftarkan dan membayarkan iuran JKN dirinya dan keluarganya. Ia juga berharap, pemerintah dapat terus menjaga kesinambungan program mulia ini, sehingga menimbulkan rasa tenang bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan tanpa khawatir terkendala biaya yang mahal.
“Kami dari keluarga petani yang untuk makan sehari-hari saja sulit, apalagi untuk berobat. Tentu dengan adanya JKN ini kami sangat berterimakasih kepada Pemda Kebumen, BPJS Kesehatan dan pihak rumah sakit yang telah membantu kami,” tutup Turasih.(*)