KEBUMEN, Times7.id,- – Cuci darah atau Hemodialisa (HD) adalah proses untuk membuang racun dalam tubuh akibat ginjal yang sudah tidak berfungsi atau gagal ginjal. Proses ini dijalankan menggunakan mesin khusus. Penyakit gagal ginjal ini tidak memandang usia dan jenis kelamin. Faktor risikonya tertinggi adalah faktor gaya hidup yang tidak sehat.
Hal itu lah yang dialami oleh Erna Sari atau yang kerap dipanggil Erna (25) warga Desa Padureso, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen. Erna menjalani cuci darah secara rutin, yakni dua kali dalam seminggu sejak tahun 2020 karena menderita gagal ginjal. Selama menjalani cuci darah tersebut, Erna mengaku selalu menggunakan JKN.
“Dengan pakai JKN, saya jadi tidak takut dan khawatir untuk berobat dan menjalankan cuci darah rutin, karena seluruh biayanya sudah terjamin”, ungkap Erna saat ditemui di RSUD Prembun pada Selasa, 9 Juli 2024.
Selanjutnya, Erna berbagi pengalamannya selama mendapatkan pelayanan HD di rumah sakit menggunakan JKN. Ia merasa sangat terbantu dengan pelayanan yang diberikan, Ia tidak pernah mengalami kendala apapun dalam mendapatkan pelayanan menggunakan JKN di rumah sakit.
“Administrasinya sangat mudah, tidak ada perbedaan pelayanan bagi pasien JKN maupun pasien umum. Saya juga tidak pernah mendapatkan perlakukan yang berbeda selama menjalani rawat inap maupun cuci darah rutin setiap minggunya”, ujar Erna.
Erna mengungkapkan bahwa pelayanan di dua rumah sakit yang pernah ia kunjungi, yakni RSUD Dr. Soedirman Kebumen dan RSUD Prembun juga sangat baik. Seluruh perawat dan dokter memberikan pelayanan yang baik dan ramah, bahkan mereka tidak sungkan untuk memberikan bantuan ketika Erna mengalami kesulitan dalam pengurusan administrasi.
“Dulu saya pernah menjalani rawat inap di rumah sakit ini selama satu minggu. Saya baru diperbolehkan pulang ketika dokter menyatakan saya sudah pulih, tidak ada batasan waktu rawat inap bagi pasien JKN”, ungkap Erna.
Selain puas dengan pelayanan di rumah sakit, Erna juga merasa sangat terbantu dengan adanya Aplikasi Mobile JKN. Dari aplikasi yang bisa di download di Appstore dan Playstore itu, Erna tidak kesulitan untuk pindah Fasilitas Kesehatan (Faskes) dan mendaftar kontrol, karena bisa Ia lakukan dimana saja dan kapan saja.
“Sebelum menjalani cuci darah rutin, saya dulu merantau di Cikarang. Jadi ketika saya kembali ke rumah, saya memanfaatkan Mobile JKN untuk pindah Faskes”, tambah Erna.
Erna menyadari besarnya manfaat menjadi peserta JKN. Ia juga menyebut tidak ada biaya tambahan apapun dalam pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Ia merasa sangat bersyukur seluruh biaya pengobatannya dijamin JKN. Dengan begitu, ia juga bisa fokus menjalani proses pengobatannya tanpa harus memikirkan biaya yang harus dikeluarkan.
“JKN sangat membantu meringankan beban keluarga saya, karena cuci darah harus dilaksanakan secara rutin dan dalam jangka waktu yang panjang, sehingga pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit”, tambah Erna.
Erna dan seluruh anggota keluarganya merupakan peserta aktif Program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Erna mengaku Program JKN telah banyak membantu dan memberikan banyak kemudahan dalam proses pengobatan keluarganya.
“Kebetulan, dulu Bapak saya menderita TB. Selama menjalani pengobatan, Bapak saya juga memanfaatkan JKN ini”, ungkap Erna.
Tanpa ragu, kepuasan Erna akan pelayanan yang didapatkan, ia turut bagikan kepada sanak saudara dan orang-orang di sekitarnya. Ia ingin semakin banyak orang yang terbantu dengan adanya program JKN ini.
“Program JKN memberikan harapan yang besar bagi para pasien yang membutuhkan perawatan jangka panjang tanpa memikirkan biaya. Jangan ragu memanfaatkan Program JKN ini untuk berobat,” tutup Erna.(*)