KEBUMEN, Times7.id,- Memasuki satu dekade perjalanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya respon positif yang diberikan masyarakat yang telah memanfaatkan Program JKN ketika membutuhkan pelayanan Kesehatan di fasilitas kesehatan.
Fendi Galuh K merupakan salah satu dari sekian banyak masyarakat yang telah merasakan manfaat Program JKN. Diketahui ia terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) bersama keluarganya.
Fendy yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan swasta ini menceritakan pengalamannya mendampingi Salah satu keluarganya menjalani operasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.
Berawal dari keluhan salah satu keluarganya yang merasa sering sakit di bagian perutnya, Fendi akhirnya berinisiatif memeriksakannya ke fasilitas kesehatan.
“Beberapa waktu lalu ada salah satu keluarga mengeluh sakit di bagian perut, namun dirasa itu sakit perut biasa. Namun sakitnya muncul berulang-ulang maka saya periksakan ke Faskes,” ungkap Fendi di kantor BPJS Kesehatan Cabang Kebumen, Rabu (26/06).
Dengan antusias, Fendi menjelaskan setelah salah satu keluarganya tersebut menjalani beberapa pemeriksaan, dokter menyarankan harus menjalani perawatan rawat inap bahkan harus menjalani operasi.
Selain mengkhawatirkan kondisi keluarganya saat itu, ia pun sempat merasa khawatir terkait dengan biaya rawat inap di rumah sakit.
“Dengan adanya program JKN ini tidak ada kekhawatiran akan biaya pengobatan saat itu,” ujar Fendi.
Fendi juga mengaku merasa bersyukur terdaftar sebagai Peserta JKN. Semua biaya pengobatan keluarganya yg sakit dijamin penuh oleh JKN. Tanpa program JKN, ia harus merogoh kocek cukup dalam untuk biaya operasi dan biaya obat-obatan.
“Bersyukur sekali saya dan keluarga telah terdaftar JKN. Kita semua tahu kalau biaya operasi bukan cuma satu atau dua juta saja, pasti lebih dari itu,” terang Fendi.
Lebih lanjut Fendi mengaku merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya saat mendampingi salah satu keluarganya mengakses pelayanan kesehatan.
Ia merasa tidak ada pelayanan yang dibeda-bedakan, tidak ada biaya apapun yang dibebankan kepadanya. Menurutnya, administrasinya pun terbilang mudah asalkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Sejak operasi hingga kontrol pasca operasi sampai dinyatakan sembuh, benar-benar tidak ada biaya tambahan apapun yang diminta. Mulai dari perawat, dokter dan petugas lainnya di rumah sakit memberikan pelayanan yang ramah dan tanggap juga,” tambah Fendi.
Tak hanya itu, ia juga sangat mengapresiasi kehadiran Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi yang memuat berbagai fitur tersebut sangat memudahkan dirinya, salah satunya fitur KIS Digital. Dengan adanya KIS Digital, ia tidak perlu khawatir saat lupa membawa kartu JKN maupun Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat hendak berobat.
“Sekarang kalau mau berobat tidak perlu risau lagi cari KTP atau kartu JKN. Selama membawa HP, tinggal tunjukin KIS Digital aja ke Petugas di Faskes dan akan dilayani sesuai ketentuan,” imbuhnya.
Mengakhiri perbincangan, Fendi berpesan agar tidak menyepelekan jaminan kesehatan. Sakit tidak ada yang tahu kapan terjadi. Namun, jika sudah terdaftar sebagai peserta JKN, tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi, khususnya terkait biaya yang harus dikeluarkan saat berobat. Cukup dengan membayar iuran tepat waktu, sudah bisa mengakses layanan yang mudah, berkualitas dan tanpa diskriminasi.
“Program JKN ini benar-benar membantu, semoga kedepannya Program JKN ini dapat terus berlanjut dan terus memberikan pelayanan terbaiknya. Saya berharap juga agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya program ini dengan membayar iuran tepat waktu,” tutup Fendi. (*)