KEBUMEN, Times7.id,- Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi Maksudi (61), menjadi salah satu hal yang selalu ia syukuri dalam hidupnya. Pasalnya hingga kini, Program JKN menjadi andalan Maksudi dan keluarganya setiap kali mengakses pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Ia kemudian menceritakan pengalamannya saat mendampingi sang istri untuk menjalani perawatan di Puskesmas Pejagoan dengan memanfaatkan Program JKN. Ia mengaku seluruh biaya perawatannya, dijamin seluruhnya oleh BPJS Kesehatan karena sudah terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Belum lama istri saya merasa lemas, mual dan badannya panas dingin. Memang gejala itu sudah berlangsung selama beberapa hari. Awalnya saya mengira, istri bisa sembuh dengan beristirahat di rumah. Namun ternyata tidak ada perubahan dan saya langsung membawanya ke Puskesmas Pejagoan yang kebetulan tidak jauh dari tempat tinggal saya,” ujar Maksudi pada Jumat, 24 Januari 2025 lalu.

Maksudi juga mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Menurutnya, tanpa adanya bantuan biaya jaminan kesehatan dari Program JKN, ia merasa sangat terbebani dengan biaya perawatan sang istri yang menurutnya tidaklah sedikit. Bukan kali ini saja ia memanfaatkan JKN untuk berobat. Setiap kali keluarganya sakit, pasti menggunakan JKN. Oleh karena itu, Program JKN menjadi salah satu program pemerintah yang secara nyata menyentuh masyarakat, baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas dalam mengakses pengobatan.

“Jujur saja, kami merasa keberatan dengan biaya berobat karena sehari-hari kami kerja sebagai buruh, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kalau tidak terdaftar JKN, saya pasti pikir-pikir dulu kalau mau berobat ke rumah sakit. Saya merasa tenang mendampingi istri berobat, karena biayanya sudah pasti dijamin BPJS Kesehatan,” terangnya.
Selain tidak ada perbedaan pelayanan, Maksudi juga mengutarakan selama sang istri menjalani proses pengobatan, sang istri tetap mendapatkan pelayanan yang maksimal, meskipun sang istri dirawat di Puskesmas. Menurutnya, kondisi ruang rawat inap di Puskesmas cukup nyaman dan lengkap.

“Saya kira pelayanan di puskesmas cukup lengkap ya. Waktu istri saya masuk di IGD, ada pemeriksaan laboratorium juga karena sempat diambil darah. Untuk pelayanan yang sudah bagus ini saya harap dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi,” kata Maksudi.
Maksudi juga mengatakan bahwa menjadi peserta JKN merupakan salah satu kebutuhan penting, terlebih lagi untuk masyarakat kurang mampu. Dengan adanya program JKN dapat memberikan jaminan kesehatan yang pasti sehingga memberikan rasa aman dan nyaman. Menurutnya, jika sewaktu-waktu sakit maka tidak perlu khawatir lagi terkait biaya pengobatannya karena sudah dijamin oleh Program JKN.

“Setiap saya bertemu saudara, saya selalu merekomendasikan untuk terdaftar Program JKN ini karena manfaatnya yang luar biasa besar. Saya lihat masih ada sebagian masyarakat menyepelekan, nanti pas sakit baru daftar atau bayar iuran. Padahal program JKN ini penting sekali, bisa digunakan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu membutuhkan penanganan medis,” ungkapnya.

Maksudi menyatakan bahwa saat ini ia dan keluarganya memang masih terdaftar sebagai Peserta segmen PBI. Namun, jika suatu saat nanti kepesertaan PBI nya dinonaktifkan karena tidak masuk lagi dalam bantuan pemerintah, ia mengaku tidak ragu untuk mengalihkannya menjadi peserta mandiri. Baginya, dengan ia membayar iuran JKN, ia juga dapat turut membantu masyarakat. Saat keluarganya sakit, biaya pelayanan kesehatannya telah dibantu peserta lain yang sehat.

“Tentu saya juga tidak keberatan untuk membantu masyarakat lain yang sedang membutuhkan karena tidak aka nada ruginya membantu sesama. Insya Allah kebaikan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan memberikan keberkahan,” sebut Maksudi. (*)

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *