KEBUMEN, Times7.id,- Belakangan ini bermunculan bendera bertuliskan “PSI Perorangan”. Bendera ini banyak berkibar di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Ketua DPD PSI Kebumen menyebut partai perorangan menjadi warna baru untuk perpolitikan tanah air.
Dikutip dari jpnn.com, sebelumnya, istilah “Partai Perorangan” beberapa kali digunakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat berbicara soal rencana politiknya ke depan. Istilah itu pertama kali digunakannya saat merespons pemecatan dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).
“Ya berarti partainya perorangan,” ucap Jokowi kepada wartawan ketika ditemui awak media di rumahnya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, 5 Desember 2024 lalu.
Saat ditanya apakah saat ini tidak lagi terafiliasi dengan partai politik, Jokowi mengulang kembali jawabannya. “Ya partainya jadi perorangan, ya udah itu,” ucap dia.
Adapun terkait bendera PSI Perseorangan, Ketua DPD PSI Kebumen, Beny Surahman menilai itu menjadi sebuah gagasan yang menarik den telah di simpaikan kepada DPP PSI. Dirinya menyebut, yang di maksud perorangan ini adalah, partai dimiliki oleh semua anggota secara perorangan, bukan milik keluarga, atau segelintir elite partai.
“Partai itu seyogyanya dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Jadi bentuk konkretnya adalah seluruh anggota punya hak untuk memilih ketua umum,” kata Benny saat di hubungi melalui telepon, Sabtu (22/2/2025).
Pihaknya pun mendukung adanya ide akan konsep tersebut. Menurutnya, PSI mencoba terus beradaptasi sesuai tuntutan zaman. PSI bisa menjadi pelopor atau partai pertama di Indonesia yang menjalankan sistem “one man one vote” dalam memilih ketua umum.
“Melalui sistem ini PSI akan menjadi partai yang benar-benar terbuka, milik anggota partai. Kalau dalam dunia bisnis ada konsep TBK atau terbuka, PSI dalam hal ini akan menjadi partai yang “super TBK,” ujar Beny.
Beny meyakini, pemilihan langsung akan membuat posisi ketua umum terpilih menjadi lebih kuat, lebih punya legitimasi karena mendapat mandat langsung dari anggota.
“Selain menjadi pelopor, harapanya ini juga bisa menjadi warna baru di dunia perpolitikan Indonesia, tentunya jika dengan one man one vote, posisi ketua umum jadi makin kuat,” pungkasnya.(*)