KEBUMEN, Times7.id,– Memasuki satu dekade perjalanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya respon positif yang diberikan masyarakat yang telah memanfaatkan Program JKN ketika membutuhkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Amirudin (40) salah seorang warga Desa Karangpoh, Kebumen merupakan salah satu dari sekian banyak masyarakat yang telah merasakan manfaat Program JKN. Diketahui, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung ini terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sembari merapihkan hasil memulungnya seharian, tanpa sungkan ia menceritakan pengalamannya menggunakan JKN untuk menjalani perawatan di rumah sakit beberapa waktu lalu.
“Belum lama ini saya dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sruweng karena sesak napas. Pada mulanya periksa di Puskesmas Pejagoan, namun karena kondisi saya mungin dianggap parah secara medis, puskesmas pun merujuk saya ke rumah sakit,” cerita Amir dirumahnya pada Selasa (07/11).
Amir mengatakan setelah menjalani beberapa pemeriksaan di RS PKU Muhammadiyah Sruweng, ia pun dimasukan di ruang rawat ICU (intensive care unit). Ia mengaku dirawat di ruangan ICU selama tujuh hari. Ruang ICU adalah ruangan khusus yang disediakan rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi yang membutuhkan pengawasan ketat.
“Selama dirawat di ICU, keluarga hanya bisa mendampingi di luar ruangan dan hanya diperkenankan masuk Ketika diijinkan petugas. Waktu itu cukup sedih sebenarnya dan mau menyerah, tapi ingat istri dan anak siapa yang mau menafkahi mereka. Saya pun meyaknikan diri saya untuk segera sembuh,” ungkap Amir sembari terharu mengingat kisahnya saat itu.
Amir mengaku sangat bersyukur lantaran seluruh biaya perawatannya di ruang ICU, dijamin penuh oleh Program JKN. Tanpa program JKN, ia tidak akan mampu membayar biaya pengobatannya yang menurutnya bisa mencapai puluhan juta itu.
“Bersyukur sekali saya dan keluarga telah terdaftar JKN. Kita semua tahu kalau biaya di ruang ICU tidaklah murah, apalagi saya dirawat cukup lama waktu itu,” terang Amir.
Lebih lanjut Amir merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya saat mengakses pelayanan kesehatan baik itu di puskesmas maupun di rumah sakit. Ia merasa tidak ada pelayanan yang dibeda-bedakan, tidak ada biaya apapun yang dibebankan kepadanya. Menurutnya, administrasinya pun terbilang sangat mudah asalkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Sebenarnya selama ini saya sudah sering sakit-sakitan, tapi kejadian kemarin itu yang paling parah. Jadi, saya sudah sering bolak balik di rumah sakit atau puskesmas. Selama ini pelayanannya memuaskan dan alhamdulillah belum pernah menemui kendala apapun,” tambah Amir.
Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi kebijakan dari BPJS Kesehatan yang memudahkan dirinya dalam mengakses pelayanan Kesehatan, diantaranya adalah kebijakan berobat menggunakan KTP. Ia mengaku cukup kesulitan saat mencari kartu JKN miliknya saat hendak berobat.
“Kalau mau berobat tidak perlu risau lagi cari kartu JKN. Selama membawa KTP, tinggal tunjukin aja ke Petugas di Puskesmas dan tentunya akan dilayani sesuai ketentuan,” imbuhnya.
Mengakhiri perbincangan, Amir berpesan agar tidak menyepelekan jaminan kesehatan. Sakit tidak ada yang tahu kapan terjadi. Namun, jika sudah terdaftar sebagai peserta JKN, tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi, khususnya terkait biaya yang harus dikeluarkan saat berobat.
“Program JKN ini benar-benar sangat membantu, semoga kedepannya Program JKN ini dapat terus berlanjut dan terus memberikan pelayanan terbaiknya. Saya berharap juga agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya program ini,” tutup Amir.