KEBUMEN, Times7.id,- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya bersama Komisi IV DPR RI, Ir. KRT. Darori Wonodipuro, M.M., IPU, menggelar Bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas nilai ekonomi bank sampah.
Kegiatan digelar di RM.Yunani, Kecamatan Sruweng, Selasa (17/9/2024), bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus bank sampah mengoptimalkan sebagai peluang bisnis sosial.
Materi Bimtek diberikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Penataan, Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Persampahan (PPKLH PP) Winarti, dari Dinas Lingkungan Hidup Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen.
Menurut Winarti, pengelolaan bank sampah biasanya meliputi kebijakan pengelolaan sampah, tata kelola bank sampah, teknik pengolahan sampah, dan aspek ekonomi sampah.
“Disini juga peserta akan diajarkan tentang manajemen keuangan, manajemen organisasi, dan manajemen operasional bank sampah,” tuturnya.
Lanjut Winarti, menyampaikan manfaat dari adanya bank sampah, diantaranya adalah meningkatkan kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat. Adanya bank sampah juga akan meningkatkan kebersihan lingkungan, melindungi kualitas air sungai, udara, dan tanah.
“Membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, membantu dalam upaya daur ulang dan memberikan peluang pekerjaan dan penghasilan tambahan warga,” imbuhnya.
Sesuai data dari Dinas Lingkungan Hidup Kelautan dan Perikanan per Junuari 2022 tercatat Kabupaten Kebumen sudah mempunyai 94 Bank Sampah, 78 aktif sisanya tidak aktif, dan 17 TPS 3R dengan 8 aktif sisanya tidak aktif.
Sementara itu, Fazri Putrantomo dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jendereal pengeloaan sampah, limbah, dan bahan berbahaya dan beracun Direktorat Pengurangan Sampah menyampaikan pentingnya peran bank sampah dalam mencapai target pengelolaan sampah yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.
“Bank Sampah bukan sekadar wadah untuk mengumpulkan sampah, melainkan lewat bank sampah, masyarakat bisa mengubah paradigma sampah dari masalah menjadi sumber daya ekonomi dan sosial,” ucap Fazri.
Fazri menjelaskan, bank sampah memiliki peran penting dalam mendorong perilaku pemilahan sampah, menciptakan nilai ekonomi, pemberdayaan hingga menciptakan tatanan sosial dan membuka lapangan pekerjaan di lingkungan warga.
Diakhir penyampaian materi Bimtek, anggota Komisi IV DPR RI Ir. KRT. Darori Wonodipuro, MM., IPU, mengatakan saat ini pihaknya sangat mengapresiasi dengan makin banyak berdiri bank sampah di Kabupaten Kebumen.
Dia berharap hal tersebut dapat terus berkembang atau menular ketempat lain. Sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis untuk masyarakat.
“Terutama dapat menyadarkan masyarakat akan kepedulian menjaga lingkungan dan bagaimana mengelola sampah yang benar,” ucapanya.
Selain sebagai pekerjaan yang mulia, bank sampah juga bermanfaat kerena memiliki nilai tambah ekonomi yang luar biasa.
Darori menambahkan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Kementerian LHK. Ini agar kebutuhan sarana prasarana bank sampah bisa terpenuhi. Termasuk mengenai kesulitan dan kekurangan yang ada di bank sampah tersebut.
“Berdasarkan temuan di lapangan, tantangan tersebut meliputi kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang, keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah, dan keterampilan bisnis, fluktuasi harga material daur ulang,” pungkasnya.(*)