KEBUMEN, Times7.id,- Panen Raya Padi serentak di 14 propinsi dalam rangka percepatan swasebada pangan nasional secara virtual bersama presiden RI Prabowo Subianto dilakukan di desa Tepakyang kecamatan Adimulyo, Senin, 7 April 2025.

Kegiatan tersebut turut dihariri oleh Dandim 0709/Kebumen Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int., M.Han., Kepala Gudang Bulog Kebumen Sidik Sugiarto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teguh Yuliono, dan Muspika Kecamatan Adimulyo.

Dandim 0709/Kebumen Letkol Czi Ardianta Purwandhana S.Hub.Int., M.Han menyampaikan kegiatan panen raya ini dilakukan secara serempak seluruh Indonesia dan dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subiyanto yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka dan diikuti secar daring di 14 provinsi. Salah satunya di Kabupaten Kebumen yang merupakan lumbung padi nasional.

“Kita lakukan panen raya di DEsa Tepakyang Kecamatan Adimulyo, kita memanen sekitar 179-180 hektare sawah masyarakat. Jadi tujuan pemerintah untuk swasembada pangan dan ketahanan pangan,” jelas Dandim.

Dandim berharap, hasil panen kali ini akan membawa berkah dan kesejahteraan bagi para petani, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional. Dirinyajuga berharap, program ini akan terus berlanjut dan berkembang, sehingga sektor pertanian Indonesia, khususnya di Kabupaten Kebumen semakin maju dan modern.

“Kalau kita mampu melaksanakan ketahanan pangan berarti negara kita akan menjadi negara yang kuat dan ini juga dari hulu ke hilir industrinya harus diperhatikan terutama petani yang menanam yang berjuang. Bulog juga akan menyerap gabah hasil panen Rp 6.500 per kilogram, itu merupakan harga minimum yang telah di tetapkan,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen, Teguh Yuliono menyampaikan, hasil panen padi milik petani di Kabupaten Kebumen pada Musim Tanam kesatu (MT 1) tahun ini hasilnya cukup bagus dan melimpah, dengan hasil panen mencapai 9,2 ton per hektarenya.

Disebutkan, dari total lahan pertanian di Kebumen yang mencapai 43 ribu hektare, saat ini sudah ada 31 hektare lahan pertanian yang sudah dipanen dengan hasil yang sangat memuaskan. Terlebih Kabupaten Kebumen menjadi salah satu lumbung padi, yang bisa mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kebumen telah memasuki atau mendekati akhir panen raya, kita sudah mencapai 74 % dari total luas panen di Kebumen, kita sudah mencapai 31 ribu hektare dari 43 ribu hektare luas lahan Kebumen, kita berharap panen tahun ini terserap maksimal oleh bulog,” kata Teguh.

Selain itu para petani di Kabupaten Kebumen juga didorong untuk menggunakan alsintan modern, guna memaksimalkan hasil panen padi dari para petani itu sendiri. Dimana Hasil panen padi dari para petani ini nantinya, akan seluruhnya diserap oleh bulog, dengan harga yang cukup tinggi yakni Rp 6.500,- perkilogram, yang harapannya petani di Kebumen bisa lebih sejahtera.

“Panen kali ini menggunakan mesin combine yang harapannya nanti tingkat produktifitas nya lebih baik dan lebih bersih yang harapan selanjutnya petani di Kebumen lebih sejahtera. Kalau hasil panen kali ini cukup bagus kalau satu hektare ketemu 9,2 ton per hekatrnya untuk gabah kering,” imbuhnya.

Kepala Gudang Bulog Kebumen, Sidik Sugiharto, Kepala Gudang Bulog Kebumen menyampaikan bahwa Bulog telah melaksanakan program penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Bulog Kebumen hingga saat ini sudah menyerap gabah 5.700 ton gabah dan 1.300 ton beras. Adapun target untuk wilayah di Karisidenan Kedu yakni 24.000 ton beras.

“Untuk penyerapannya kita bekerjasama dengan PPL dari Dinas Pertanian dan Babinsa di wilayah Kebumen, Kemudian Bulog bekerjasama dengan mitra maklun untuk menyerap gabah dari petani,” ucapnya.(*)

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *