KEBUMEN, Times7.id,- Jelang HUT Kemerdekaan RI ke 78, Ikatan Alumni SMA N 1 Gombong menggelar nikah masal, yang diikuti oleh 20 pasangan dari berbagai daerah. Kebanyakan dari pasangan yang mengikuti nikah masal ini, belum memiliki status pernikahan yang sah, dengan peserta termuda berumur 30 tahun.
Kegiatan ini juga sekaligus dalam rangkaian ulang tahun SMA Negeri 1 Gombong, yang menginginkan ada kegiatan yang tidak biasa dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya nikah masal yang resepsinya diselengarakan di Masjid Al Mabrur sebelah barat lapangan manunggal Gombong Rabu, (16/08/2023).
Para peserta juga tampak bahagia, apalagi keluarga mereka diajak untuk ikut dalam resepsi, dan bisa menikmati hidangan yang disediakan Panitia sebanyak 640 porsi. Disamping itu peserta nikah masal juga mendapat uang kerohiman sebesar Rp 1 juta, untuk setiap pasang pengantin.
Ketua Panitia Nikah Masal Warih Prabowo menuturkan kegiatan nikah masal ini adalah rangkaian dari ulang tahun SMA Negeri 1 Gombong, yang alumni menginginkan ada acara berbeda selain jalan sehat senam sehat dan juga temu alumni. Dimana, dengan menyelenggarakan nikah masal, yang diikuti oleh 20 pasangan.
Sebenarnya banyak pasangan yang berminat mengikuti nikah masal ini, tercatat ada 176 orang mendaftar. Namun, setelah diseleksi seusai aturan peraturan pemerintah akhirnya yang berhasil 20 pasangan pengantin.
Dikatakan, untuk peserta ada yang berasal dari berbagai daerah yakni Cilacap, Purwokerto dan paling banyak dari Kabupaten Kebumen. Para perserta ijin sebagian besar telah hidup bersama namun tidak memiliki kelengkapan administrasi yang sah.
” 176 itu tidak lolos bukan karena tidak memenuhi kriteria, karena satu mereka pasangan yang sudah menikah tapi belum punya surat cerai, yang kedua banyak yang kemudian mundur lagi tapi orang tuanya kemudian terutama yang bujang ini ya orang tuanya nggak boleh nikah masal akhirnya mundur. Tapi yang paling banyak karena surat suratnya, kemudian KTPnya dan banyak masalah di administrasi,” ucapnya.
Menurutnya, nikah masal ini baru pertama kali digelar oleh ikatan alumni dengan peserta termuda berumur 30 tahun dan yang paling tua pasangan berumur 65 tahun. Dimana tiha diantaranya berstatus bujang dan perawan.
Banyak masukan dari masyarakat, yang menginginkan kegiatan serupa bisa kembali dilaksanakan pada tahun depan.
“Hari ini persis kita rayakan resepsi seperti seorang keluarga yang menikahkan putra putrinya, kita bahkan balai EO, kita juga pakai dua band grup musik, Untuk Ikasago ini baru pertama kali untuk nikah masal. Usia nikah yang paling muda 30 tahun yang paling sepuh 65 tahun, mayoritas yang menikah single bujang prawan tiga pasang jadi dua puluh pasang,banyak masukan dari warga terutama yang tidak kebagian tahun tahun depan diadakan lagi, ini masukan mudah mudahan tahun depan bisa terlaksana kembali,” tandasnya.
Sementara itu Dr Faiz Alauddien Reza Mardhika selaku CEO Tradha group mengatakan Acara nikah masal ditunjukan bagi masyarakat yang memiliki kendala dan keterbatasan terutama dalam hal legalitas pernikahannya.
“Ternyata antusiasme masyarakat begitu luar biasa mas, Panitia mencatat ada ratusan pasangan yang mendaftarkan diri, tetapi karena panitia hanya menyediakan kuota 20 pasang pengantin jadi kami seleksi” ungkap Reza.
Pasang pengantin Supriyono ( 35) dan Dwi Yuni Lestari (45) telah menjalani pernikahan nikah siri selama kurang lebih satu tahun mengatakan mereka merasa lega dan senang karena pernikahan mereka telah diakui secara agama dan negara.
“Terimakasih untuk segenap alumni Ikasago dan juga PT Tradha Gombong yang telah mewujudkan impian kami menjadi pasangan suami istri yang sah secara agama dan juga negara,karena dengan status ini kami jadi lebih tenang dan merasa nyaman”.Ungkap Supriono.
Ketua Ikasago Ir H Mohammad Yahya Fuad SE yang juga alumnus 1983 mengatakan, dalam rangkaian kegiatan ini selain diadakan nikah massal untuk masyarakat yang kurang mampu juga digelar jalan sehat dan senam massal.
“Juga akan dilaksanakan kegiatan Alumni Mengajar yang menghadirkan Marsekal Madya (Marsdya) TNI Kusworo Ketua Basarnas RI, alumnus SMAN Gombong 1985,” ujar Mohammad Yahya Fuad didampingi Ketua Panitia Warih Wibowo alumnus 1990.