KEBUMEN, Times7.id,- Petugas gabungan Satpol PP, TNI, Polri menggrebeg pedagang minuman beralkohol, yang masih membandel, beroprasi saat bulan suci Ramadhan. Para pedagang miras ini, berkamuflase sebagai warung makan, dan penjual burung, untuk mengelabui petugas.
Penggrebekan dilakukan pada Sabtu malam, (30/03/24) di wilayah Kecamatan Sruweng dan Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Dari operasi ini, berhasil disita hampir 500 botol miras berbagai merek dan minuman oplosan di Kecamatan Sruweng dan Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.
Kasatpol PP Kebumen Ira Puspitasari menuturkan dalam penggrebekan kali ini, dilakukan untuk memberikan efek jera pada pedagang miras di Kebumen. Pasalnya, pedagang miras ini cukup meresahkan masyarakat, dan melanggar Perda Kabupaten Kebumen No 4 Tahun 2020 tentang ketertiban umum.
Dikatakan, petugas sebelumnya telah melakukan pengintaian terlebih dahulu, terkait adanya penjualan miras yang semakin marak di Kabupaten Kebumen. Petugas mendatangi pedagang yang berkamuflase sebagai warung makan, dan didapati ada sekitar 300 botol miras berbagai merek, dan juga minuman oplosan beralkohol.
Usai melakukan penggrebekan di wilayah Kecamatan Sruweng, kemudian petugas beralih di Kecamatan Gombong. Disini, petugas mendapati ada pedagang burung yang nyambi sebagai pedagang miras.
Di tempat ini, juga ditemukan minuman beralkohol racikan sendiri, atau lebih dikenal dengan ciu. Pedagang juga sempat memelas, agar bahan utama pembuatan miras oplosan yakni gingseng, agar tidak turut disita petugas, dengan alasan harganya yang mahal.
Namun, petugas tidak bergeming dan tetap membawa miras racikan dan bahan utamnya ke mako Satpol PP.
Yang disita tadi ada kita satu tempat ada 300 san minuman beralkohol, kemudian ditempat lainnya itu hampir 90, kemudian di tempat lainnya juga ditemukan beberapa artinya mungkin hampir 500 kurang sedikit malam ini, kita mendapatkan minuman beralkohol baik yang memiliki merk, bermerk, ataupun yang merupakan racikan atupun minuman tradisional jadi masyarakat masih banyak yang mengkonsumsi minuman minuman tradisional yang mengandung alkohol dan ini sangat disayangkan,” ucapnya.
Menurutnya, minuman tradisional atau racikan ini sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh masyarakat. Terlebih, takaran alkohol yang terkandung didalamnya tidak terukur atau tidak diketahui, dan pada akhirnya masyarakat yang dirugikan.
“karena kita malah tidak tahu artinya kadarnya seberapa berbahaya tidak bagi tubuh manusia dan lain sebagainya, itu yang kita sekali jangan sampai masyarakat itu yang dirugikan dengan maraknya peredaran minuman beralkohol yang diracik sendiri seperti itu, ya pasti kalau setiap pedagang itu ngakunya kapok nngakunya belum lama jualan dan lain sebagainya tetapi artinya rata rata mereka sudah pernah ditindak tetapi tidak pernah kapok” jelasnya.
Selanjutnya, minuman beralkohol yang disita ini langsung dibawa ke mako Satpol PP Kebumen, yang kemudian untuk pedagang akan dipanggil untuk di BAP. Untuk memberikan efek jera, pedagang juga akan disidang di Pengadilan Negeri Kebumen, dan Miras yang disita akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Kebumen sebagai barang bukti.
Pihaknya juga menghimbau, agar tidak mengkonsumsi minum minuman beralkohol. Terlebih pada bulan suci Ramadan ini, hendaknya digunakan untuk beribadah, dan mencari keberkahan.
” Ya mereka ini besok akan kita panggil untuk di BAP, kemudian kasusnya dilimpahkan ke pengadilan, dan miras yang disita ini, besok akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Kebumen,” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang Pedagang Miras Thegwatoen mengaku kapok berjualan miras. Menurutnya untungnya nggak seberapa, namun akan menjadi ruwet di kemudian hari dan berurusan dengan petugas.
“Nggak lah males, untungnya seberapa nggak malah urusannya ruwet kaya gini terus, palingan setengah tahunan, tadinya ciu thok tapi lama lama nggak laku, ini juga sudah nggak laku, iya yang pakai gingseng gingseng, itu pesenan orang, orang itu beli dikasih gingseng itu, satu botol Rp 150 ribu, yang besar, kecil itu cuma Rp 50 ribu, sama Gingseng nya, gingseng itu punya orang saya suruh ngganti gimana, bapak nggak kasihan si sama saya,” pungkasnya.