JATENG, Times7.id,-Menjelang pemilu 2024, banyak tokoh agama dan tokoh masyarakat mulai angkat bicara dengan tujuan agar pesta demokrasi tersebut berjalan aman dan damai. Terlebih diakhir kampanye terbuka yang melibatkan massa tersebut dapat memicu gesekan di lapangan.

Bahkan untuk mengantisipasi gesekan di lapangan, pihak-pihak terkait dari KPU, Bawaslu, Polri, TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat, telah melakukan berbagai upaya.

Dalam upaya menjaga Jawa Tengah tetap aman dan kondusif, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut sudah melakukan pendekatan dengan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.
Jenderal bintang dua itu mengimbau, agar para pihak menjaga kondusivitas dan keamanan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

“Para tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang lainnya bisa berperan untuk menyejukan masyarakat. Mendinginkan dan memberikan imbauan untuk sama-sama menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing,” kata Kapolda.

Senada, sejumlah tokoh agama mendukung langkah dalam menjaga kondusifitas di wilayah saat penyelenggaraan Pemilu 2024 tanggal 14 Februari 2024.

Salah satunya yakni, Pengasuh Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal Jakarta, KH Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril.
Dia mendukung langkah Polri dalam menjaga kondusifitas keamanan khususnya di wilayah Magelang Raya, Jateng saat pelaksanaan Pemilu 2024.

“Secara kepartaian memang dari PPP mendukung salah satu Paslon tertentu (Ganjar-Mahfud-red). Namun, kami tidak mengarahkan anggota GPK Aliansi Tepi Barat ke salah satu Paslon Capres atau Cawapres.
“Silakan, menentukan pilihan. Namun yang jelas, kami mendukung Polri dalam menjaga kondusifitas keamanan selama penyelenggaraan Pemilu 2024,” terangnya.

Hal senada diungkapkan Pimpinan Ponpes ‘Ora Aji Yogyakarta’, Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah. Menurutnya, semua orang boleh untuk beda pilihan. Namun, nilai toleransi harus dijunjung tinggi.

“Anda mau 01,02 dan 03, saya tidak urusan. Saya juga dukung gitu. Tapi bukan berarti orang yang beda pilihan dengan saya itu menjadi musuh, dengan orang yang beda pilihan pun kita masih bisa tertawa bareng gitu, bukan berarti di anggap musuh. Makanya kemudian saya punya prinsip politik secukupnya, persaudaraan selamanya,” tegas penceramah nyentrik itu.

Disisi lain, tokoh Mega Bintang Solo Mudrick Sangidu mengatakan, pihaknya akan membantu pihak kepolisian dalam menjaga kondusivitas wilayah khususnya di Kota Bengawan. Mengingat, polisi tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Butuh peran serta seluruh pihak, dalam mewujudkan Pemilu Damai 2024. Sehingga, keamanan di Kota Solo dapat kondusif,” paparnya.(*)

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *