KEBUMEN, Times7.id,- Salah seorang pengurus DPC Gerindra Kebumen Samsul Hadi dan juga Kader Gerindra lain Bangun Widiantoro menarik berkas Pencalegan. Pengurus dan Kader ini juga mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) ke kantor DPC setempat.
Penarikan berkas dan pengembalian KTA diterima langsung oleh Admin DPC Gerindra Ahmad Masruri yang saat itu berada di kantor DPC. Pengunduran diri tersebut didasarkan pada kekecewaan pengurus dan Kader, yang hingga saat ini belum ada kejelasan terkait kepesertaan dalam Bakal Calon Legislatif yang terdaftar di KPU.
Usai menarik berkas Pencalegan Samsul Hadi menuturkan dirinya merasa kecewa, pada keputusan DPC yang tidak sama sekali mengakomodir dirinya masuk dalam bursa Bacaleg dari Partai Gerindra. Padahal, dia merasa telah berjuang untuk membesarkan Gerindra sejak tahun 2009, dan memberi dukungan penuh kepada Ketua DPC Gerindra yang saat ini menjabat.
Namun tidak menutup kemungkinan, dirinya akan kembali lagi berjuang bersama Partai Gerindra di Kebumen, apabila diberi kesempatan untuk bisa maju menjadi Bacaleg. Dengan ketentuan, pemangku Kebijakan DPC Gerindra Kebumen harus minta maaf terhadap dirinya.
” Barangkali nanti sekjen dan Ketua nanti ada itikad baik mau merekrut saya menjaring saya lagi, ya bisa terjadi saya pulang lagi ke Gerindra, kalo saya pribadi punya ketentuan, yang pemangku kebijakan Gerindra di Kebumen ini harus meminta maaf kepada saya, karena saya merasa terdzolimi. Solatun dan Susi blm pernah beretika baik padaku untuk minta maaf, apapun bentuknya saya bagian dari salah seorang ikut mengupayakan/ menyandikan bacaleg dari beberapa dapil,”ucapnya.
Hal berbeda disampaikan oleh Kader Gerindra Bangun Widiantoro yang hingga saat ini belum ada keinginan untuk kembali. Apalagi, sampai sekarang belum ada kejelasan, siapa Bacaleg yang akan maju pada Pemilu 2024, padahal waktu penetapan sudah semakin mepet.
Saat ini, dirinya mengku akan berkomunikasi dengan keluarga besar, terkait karir politiknya kedepan. Terlebih dukungan terbesar berada pada keluarga, ia juga mengaku belum rencana pindah ke Partai manapun.
Meskipun demikian, sudah ada beberapa Partai lain, yang berminat untuk meminangnya menjadi bakal calon Legislatif. Namun, dirinya belum mengiyakan, apakah akan diterima atau tidak tawaran itu.
” Pertemanan persaudaraan itu yang utama, kalau untuk bicara politik itu masing-masing pribadi, tapi maksud tujuan terjun ke dunia politik kan intinya untuk bisa mengabdikan ke bangsa dan negara dan masyarakat, siapapun atau apapun itu kendaraannya,” jelasnya.
Mundurnya pengurus dan Kader Gerindra cukup disayangkan oleh Kader Gerindra lainnya, seperti yang dirasakan oleh Ahmad Masruri, yang cukup berat melepas kedua sahabat dan kader Gerindra. Akan tetapi, hal tersebut merupakan pilihan, yang mungkin memiliki visi lain.
Namun demikian, secara pertemanan tidak ada putusnya, cuma secara Kepartaian saja yang berbeda. Ia juga meminta agar silaturahmi bisa terus terjaga meski sudah tidak bersama lagi di Gerindra.
” Saya sebagai sahabat sebagai teman, saya sama mas bangun sabagai sahabat mas, sebagai sahabat sesama Gerindra, saya berat hati sebenarnya teman teman yang keluar, kami biasa bareng, mungkin beliau punya visi dan lain sebagainya itu haknya beliau, kalo pertemanan kami tidak ada putusnya, cuma secara ke partaian itu ya berbeda karena beliau sudah tidak di Gerindra, saya cukup kehilangan,” katanya.
Terpisah Ketua DPC Partai Gerindra Kebumen Solatun mengatakan penarikan dan pengunduran diri pengurus dan Kader Gerindra adalah hak mereka. Ia juga tidak mempermasalahkan kemunduran pengurus dan Kader Gerindra tersebut.
Menurutnya, Pengurus dan Kader Gerindra yang mengundurkan diri ini belum masuk di Bakal Calon Legislatif dari Partai Gerindra. Para kader ini tentunya memiliki hak, apakah akan terus menjadi bagian dari Gerindra ataukah tidak.
” Itu Hak nya dia mas, Dan dia blm masuk di bacaleg,” ujarnya.