KEBUMEN, Times7.id,- Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Sempor, cukup antusias menampilkan berbagai macam kesenian, dalam pentas seni yang digelar di sekolah setempat. Kesenian karawitan, dan juga kuda lumping, ditampilkan oleh para siswa, dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan ini merupakan kali kedua yang digelar di sekolah setempat, sebagai bentuk melestarikan budaya, desa setempat agar tidak punah termakan zaman. Selain pentas seni, orang tua siswa juga dilibatkan dalam bazar makanan tradisional.
Kepala sekolah SDN 3 Sempor Marwati menyampaikan dalam penerapan P5 di sekolah setempat, adalah berkat kerja sama para guru dan orang tua, agar para siswa bisa belajar bukan hanya tentang pelajaran di sekolahnya, namun juga tentang kebudayaan maupun makanan tradisional di desa mereka. Kerjasama ini, tentunya sangat luar biasa, sehingga bisa membentuk karakter para siswa, yang mencintai kebudayaannya.
Dengan jumlah siswa sejumlah 196 siswa, mereka menampilkan berbagai macam kesenian daerah, seperti karawitan dan juga kuda lumping. Sehingga, mereka bisa ikut nguri Uri budaya mereka, agar kedepan bisa semakin lestari, dan harapannya bisa dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
” Sudah dua tahun dan ini tahun kedua di sekolah program penggerak ini, untuk karawitan itu kan agak sulit dari mengenalkan alat setelah itu anak anak juga harus mengetahui alat bonang yang mana, saron yang mana, nah budaya itu sudah mengakar di masyarakat sini, jadi anak anak itu harus tahu, nah ini kami kan kolaborasi dengan orang tua itu ambil karakteristik nya dilingkungan sekitar itu apa, gitu nah itu yang diangkat oleh sekolah kami, betul sekali karena di generasi sekarang kalo tidak diuri uri ya mereka ya seneng si dengan yang modern, tapi kalo tidak diuri uri sejak dini nah itu kadang terlupakan,” ucapnya Rabu, (13/12/23).
Sementara itu salah seorang orang tua siswa Kurnia mengatakan sangat bersyukur dengan adanya pentas seni yang ditampilkan oleh para siswa. Menurutnya, dengan kesenian bisa melatih mental anak, agar berani tampil di depan umum.
Terlebih yang ditampilkan adalah, budaya lokal, yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat setempat. Kalo tidak dikenalkan kepada anak anak sejak dini, kedepan budaya tersebut bisa hilang.
” Alhamdulillah anak-anak bisa tampil bisa ikut pentas seni, ini bisa untuk melatih mereka berani tampil di depan umum,” ujarnya.
Dikatakan, orang tua juga dilibatkan dalan pertunjukan pentas seni para siswa, dengan membuka bazar makanan tradisional. Makanan yang sulit ditemui, kini juga hadir disekolah tersebut seperti lemet, ondol ondol, gethuk, oyek, manggleng, yang kesemuanya terbuat dari singkong.
“Makanan dari singkong karena kan kelas satu kan projek, ini ada lemet, ondol ondol terus gethuk lindri tadi ada es sudah habis, oyek, nasi kucing ada dan manggleng, ini makanan tradisional semua, yang mudahlah, anak anak udah biasa dan tahu, ya ada yang suka ada yang nggak,” terangnya.
Pada pertunjukan kesenian tersebut juga dihadiri oleh camat Sempor Drs Yosoraharjo Msi., Danramil 03 Sempor Kapten Cba Amroni, dan juga pemerintah Desa setempat. Mereka yang hadir, cukup terpukau dengan penampilan seni yang dibawakan oleh para siswa kelas 1 hingga kelas 6.