KEBUMEN, Times7.id,- Nasib kurang beruntung dialami oleh Abdul Somad Warga Rantewringin Kecamatan Buluspesantren Kebumen, yang selama 5 tahun tinggal di bekas reruntuhan yang menyisakan teras rumah usai tergerus erosi sungai lukulo beberapa tahun silam.

Saat ini Abdul Somad tinggal sendiri di bangunan seadanya, yang terbuat dari terpal untuk melindungi diri dari hujan dan terik matahari. Bahkan untuk tidur saja ia hanya beralaskan bambu yang ditata dengan rapi, yang ditumpuk dengan kain, plastik bekas dan karung bekas.

Mendapat informasi, adanya seorang warga yang masih tinggal di rumah yang tidak layak, Komunitas Sedulur Kebumen langsung tergerak untuk memberikan bantuan bedah rumah. Bersama dengan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, pejabat terkait, Kepala Desa Rantewringin Hj. Sri Norma Cherani dan juga sesepuh Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan langsung mendatangi rumah milik Abdul Somad Jum’at, (21/7).

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan untuk pengentasan kemiskinan extrem perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan juga masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Komunitas Sedulur Kebumen, yang tidak henti hentinya membantu masyarakat yang membutuhkan. Guyub rukun disini menjadi kunci, pembangunan rumah milik Abdul Somad bisa cepat terlaksana.

Bedah rumah ini, merupakan yang ke 42 dari Komunitas Sedulur Kebumen. Bupati juga mengapresiasi, kuatnya gotong royong dari sedulur Kebumen untuk membantu sesama.

” Untuk urusan kemanusiaan kita tidak usah memandang warna kulit, memandang warna apa saja, yang penting kita hadir untuk kebersamaan supaya Kebumen terbebas dari kemiskinan extrem, seperti Pak Abdul Somad yang tinggal disini,” ucapnya.

Sementara itu Sesepuh Komunitas Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan mengatakan untuk pembangunan rumah milik Abdul Somad Komunitas Sedulur Kebumen mengeluarkan anggaran sebesar Rp 26 juta. Bantuan tersebut diberikan untuk pembangunan rumah yang layak huni, hasil patungan para anggota, termasuk juga bantuan dari Pabrik Keramik Arwana.

Selain itu, rumah yang dibangun ini nantinya akan dilengkapi dengan listrik, dan juga perabotan rumah tangga dari Komunitas Sedulur Kebumen. Jadi pemilik rumah nantinya bisa hidup dengan layak dirumah yang telah diperbaiki.

” Kita sesuai dengan permintaan dari bu lurah yakni Rp 26 juta, tapi setelah dikurang keramik Rp 2 juta, jadi kita ngasih Rp 24 juta, dan nanti kalo udah selesai nanti kita kasih prabotan rumah, dan untuk instalasi listrik nanti dari PLN Kebumen,” ujarnya.

Abdul Somad mengaku sangat bahagia, usai mendapatkan bantuan dari Komunitas Sedulur Kebumen, yang peduli membantu membangun rumah miliknya. Ia mengatakan rumah yang ditempati dulu, roboh akibat longsor ke sungai, dan karena tidak memiliki biaya untuk membangun kembali, ia harus rela tinggal di reruntuhan rumahnya yang hanya tersisa terasnya saja.

Sedangkan untuk menyambung hidup setiap hari dirinya berjualan jagung bakar di alun-alun Kebumen. Penghasilan dari berjualan tersebut, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.

” Kalo setiap hari jualan jagung bakar di alun alun Kebumen, ya cukup buat kebutuhan sehari hari,” ujarnya.

Meski hidup dibawah garis kemiskinan, Abdul Somad, masih sangat perduli terhadap lingkungan. Setiap hari disela sela, kesibukan berdagang ia selalu menyempatkan diri untuk menanam pohon bambu, agar tidak lagi terjadi longsor di dekat tempatnya tinggal.

Mengatahui rumah milik Abdul Somad akan diperbaiki oleh Komunitas Sedulur Kebumen, masyarakat Desa Rantewringin juga turut bahagia. Warga cukup antusias ikut hadir dalam penyerahan bantuan, dan bergotong royong membantu pembangunan rumah, milik tetangganya tersebut, yang hingga kini tinggal sendiri.

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *