KEBUMEN, Times7.id,– Dua kelompok pelajar dari dua SMK swasta di Kebumen terlibat dalam tawuran di Jalan Revolusi, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, pada Senin 11 November 2024 sekitar pukul 16.50 WIB.

Tawuran ini berhasil dibubarkan oleh kepolisian yang mendapat informasi dari masyarakat setempat terkait aksi bentrokan antar pelajar yang meresahkan warga.

Polsek Karanganyar segera merespons laporan tersebut dan menuju lokasi kejadian.

Setibanya di sana, para pelajar yang terlibat langsung melarikan diri, panik melihat kedatangan polisi dan warga yang berusaha membantu membubarkan tawuran.

Aksi cepat ini memastikan bentrokan tidak berlanjut lama dan berhasil mencegah jatuhnya korban jiwa.

Kapolres Kebumen AKBP Recky mengungkapkan bahwa kejadian tersebut membuat sejumlah warga khawatir akan keselamatan di lingkungan sekitar.

“Kami langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan. Dengan dukungan warga, tawuran ini cepat dibubarkan. Kami mengapresiasi peran serta masyarakat yang turut serta menjaga ketertiban,” kata AKBP Recky, Selasa 12 November 2024.

Setelah situasi terkendali, polisi melakukan penyisiran dan menemukan beberapa barang bukti yang ditinggalkan di lokasi tawuran.

Di antaranya adalah satu unit sepeda motor Honda Beat berwarna biru putih yang ditemukan di sawah di sebelah utara jalan raya. Di dalam jok motor tersebut terdapat empat buah handphone serta surat berkop salah satu SMK swasta di Karanganyar.

Barang bukti lain yang ditemukan di lokasi termasuk pecahan beton semen dan sebuah ikat pinggang dengan logo salah satu SMK swasta di Kebumen.

Temuan ini memberikan petunjuk kepada polisi terkait identitas sekolah pelajar yang terlibat dalam peristiwa tawuran tersebut.

Berdasarkan keterangan dari salah satu pelajar yang berhasil diamankan, tawuran ini diduga dipicu oleh saling ejek di media sosial. Perselisihan yang bermula dari dunia maya ini berujung pada pertemuan fisik yang mengakibatkan perkelahian antara dua kelompok pelajar tersebut.

Selanjutnya Kapolsek Karanganyar AKP Jakaria, menegaskan pentingnya peran sekolah dan orang tua dalam memantau aktivitas pelajar, terutama di media sosial.

“Kami mengimbau para orang tua dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan kegiatan anak-anak, termasuk interaksi mereka di media sosial. Hal ini penting agar tidak berujung pada kejadian serupa,” AKP Jakaria.

Hari ini, Polsek Karanganyar akan memanggil para pelajar yang diduga terlibat dalam tawuran untuk dilakukan pembinaan.

Mereka akan didampingi oleh orang tua serta guru dari masing-masing sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam menyelesaikan masalah ini.

Langkah ini bertujuan agar para pelajar tersebut memahami dampak negatif dari perbuatan mereka.

“Pembinaan ini akan dilakukan dengan pendekatan yang lebih edukatif, agar pelajar bisa merenungi perbuatannya dan tidak mengulangi tindakan yang dapat merugikan diri mereka dan lingkungan sekitar,” tambah AKP Jakaria.

Selain itu, polisi berharap adanya kolaborasi dengan pihak sekolah dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada pelajar untuk menghindari konflik.

Peristiwa tawuran ini menjadi catatan penting agar ke depan tak ditemukan lagi kejadian serupa. Adanya perhatian lebih dari keluarga dan sekolah, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalkan di masa mendatang.

Kepolisian akan terus memantau aktivitas pelajar di wilayah tersebut dan menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum.(*)

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *