KEBUMEN, Times7.id,- Meski dilakukan hanya iseng, pada beberapa kasus perang sarung pernah ditemukan meninggal dunia. Fenomena yang ramai pada bulan Ramadhan ini patut diwaspadai bersama.

Seperti yang dilakukan oleh Polsek Rowokele, regu patroli telah membubarkan aksi perang sarung di Desa Sukomulyo, Kecamatan Rowokele, pada Jumat 23 Maret 2024, sekitar pukul 23.00 WIB.

Sedikitnya 11 remaja yang tengah melakukan perang sarung di Jalan Desa Sukomulyo (tengah sawah), Kecamatan Rowokele, dibawa ke Mapolsek Rowokele untuk dilakukan pembinaan.

“Masih terus kita lakukan patroli secara masiv, agar tidak ada korban jiwa dari aksi perang sarung. Di Rowokele, kita amankan 11 remaja. Mereka diamankan Polsek Rowokele saat patroli,” jelas Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto, Minggu 24 Maret 2024.

Dari kegiatan itu, Polsek Rowokele mengamankan 7 helai senjata sarung, 2 handphone android, dan 4 unit sepeda motor.

Agar di kemudian hari tidak mengulangi lagi, masing-masing orangtua, Kades, hingga pihak sekolah dilakukan pemanggilan ke Mapolsek juga untuk melakukan pembinaan kepada remaja yang terjaring.

Di hadapan polisi, para remaja tersebut berjanji tidak akan melakukan perang sarung dan bersedia membuat surat pernyataan.

Selain di Rowokele, perang sarung juga berhasil digagalkan di wilayah Kecamatan Mirit. Mirisnya perang sarung tersebut akan dilakukan dua kelompok dengan jumlah peserta kurang lebih 35 orang.

Beruntung aksi ini berhasil digagalkan oleh petugas gabungan dari Satpol PP, Polsek Mirit dan Polsek Prembun pada hari Sabtu 23 Maret 2024 malam.

Keterangan salah satu remaja yang berhasil diamankan, ia akan melakukan perang sarung di timur SMK TAB Mirit, namun aksi keburu tercium petugas sehingga bubar.

Barang bukti berupa 2 helai senjata sarung, 5 handphone android, dan 3 unit sepeda motor matic.(*)

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *