PURWOREJO, Times7.id,- Sosok Ganjar Pranowo calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tengah banyak diperbincangkan berkat karir politiknya yang gemilang.
Namun, siapa sangka Ganjar yang saat ini menjabat menjadi Gubernur Jawa Tengah ternyata pernah mengalami masa-masa sulit. Bahkan, orang nomor satu di Jawa Tengah ini pernah kesulitan membayar SPP sekolah.
Pri Pambudi Teguh kakak Kandung Ganjar Pranowo menyebut, meski orang tuanya seorang polisi, soal perekonomian keluarga pernah mengalami masa-masa sulit. Khususnya saat dirinya dan Ganjar masih duduk dibangku sekolah dan perkuliahan.
“Saat kita diperguruan tinggi, setiapau bayar SPP, selalu ada kesulitan. Tapi berkat ibu yang mendorong anak-anaknya harus selesai kuliah meskipun hutang sana-sini alhamdulillah bisa selesai,” kata Pri Pambudi Teguh pada Sabtu (2/9/2023).
Pri Pambudi Teguh mengatakan, calon presiden dari PDI-P ini jarang sekali pulang ke Indekos. Belakangan diketahui, Ganjar aktif diberbagai kegiatan dan organisasi.
“Dia hampir tidak pernah pulang, kata temennya tidurnya di kampus. Yang belakangan saya tahu dia aktif di Mapala,” kata Pri Pambudi Teguh.
Selain aktif di organisasi Mapala, Ganjar juga mengajar untuk membantu perekonomian keluarga. Ganjar diketahui memang jarang mengeluh soal ekonomi, Ganjar lebih suka diam dan mencari solusi atas permasalahannya tersebut.
“Belakangan saya juga tau dia mencari uang dengan cara mengajar anak-anak SMA pecinta alam. Nah dia dapat honor dari situ,” kata Dia.
Senada dengan Pambudi, kakak Ganjar yang lainnya bernama Prasetyowati mengatakan Ganjar juga pernah berjualan bensin eceran di Purworejo Jawa Tengah.
Prasetyowati menyebut, saat akan lulus SMA tahun 1980, ayahnya pensiun dari kedinasan di Polri. Untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibunya membuka warung kelontong.
“Dia (Ganjar) juga pernah berjualan bensin di pinggir jalan masuk gang rumah kami, selepas bapak pensiun,” kata Prasetyowati.
Ganjar merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Ayahnya Ganjar bernama S. Parmudji dan Ibunya bernama Sri Suparmi.
Ayah Ganjar sendiri berprofesi sebagai polisi dan juga sempat ditugaskan mengikuti operasi penumpasan PRRI atau Permesta.
Sejak kecil, tambah Prasetyowati, kedua orang tuanya sudah menanamkan kedisiplinan termasuk kepada Ganjar. Bahkan untuk urusan pribadi seperti mencuci baju harus dilakukan anak-anak dikeluarga S. Pamudji.
“Yang diajarkan orang tua kita itu pertama kedisiplinan dan kerja sama. Semua anak-anak harus bisa mencuci baju, kalau hari minggu semua anak-anak termasuk saya dan Ganjar juga mencuci baju di sumur yang sekarang sudah menjadi garasi itu,” kata Prasetyowati sembari menunjukkan lokasi sumur.