KEBUMEN, Times7.id,– Usia muda tidak menjamin terbebas dari berbagai macam risiko penyakit. Beberapa penyebab dan faktor risiko penyakit di usia muda diantaranya karena faktor genetik, gaya hidup depresi dan faktor lainnya.

Salah satu warga Kebumen, Zahra Ayu Nabila (19) pun tak luput dari risiko penyakit di usia muda. Ia diketahui pernah menderita penyakit yang dicurigai tumor di bagian telinga. Di usia yang masih cukup belia, ia harus berjuang melawan penyakitnya tersebut. Ia pun tanpa sungkan membagikan kisah awal mula ia mengetahui menderita penyakitnya. Sekitar akhir tahun yang lalu, ia merasakan sakit di bagian telinga merambat ke kepala bagian depan. Setiap kali ia merasakan sakit tersebut, dibarengi cairan dan terkadang juga darah yang keluar dari telinganya.

“Setiap kali kambuh, sakitnya luar biasa, pusing dan pegal dibagian telinga dan kepala. Sangat mengganggu sampai saya tidak bisa beraktifitas seperti biasa,” cerita Zahra.

Zahra pun menceritakan kondisinya kepada keluarganya, dan ia disarankan untuk segera memeriksakannya ke Puskesmas. Keesokan harinya, ia pergi ke Puskesmas Kebumen 3 untuk mengecek kondisinya. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter di puskesmas menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit karena penyakitnya harus segera ditangani.

“Waktu itu belum kepikiran macam-macam, apalagi sampai mau operasi. Nurut dan ngikutin aja apa yang disampaikan petugas puskesmas. Saya juga tidak cemas terkait biaya pengobatan, lantaran saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN,” ungkapnya.

Zahra pun saat itu menjalani pemeriksaan dan pengobatan di Rumah Sakit Permata Medika Kebumen. Dokter awal mulanya tidak langsung melakukan operasi, hanya memberikan obat tetes dan obat-obatan lainnya. Namun setelah beberapa kali kunjungan, tidak ada perubahan maka dokter menjadwalkan dilakukan tindakan operasi. Mendengar hal itu, Zahra mengaku cukup syok karena selama hidupnya ia belum pernah menjalani operasi.

“Pikiran saya udah kemana-mana membayangkan yang tidak-tidak. Apalagi saya di rumah cuma bareng nenek, orangtua merantau di Jakarta. Saat itu pun saya langsung menelpon orangtuanya,” kata Zahra, Rabu (24/04).

Setelah melewati pergulatan emosi dan pikiran, ia pun menyetujui jadwal operasi dari pihak rumah sakit demi kesembuhannya. Lantas seminggu kemudian, ia pun menjalani operasi dan berjalan dengan lancar. Ia pun tidak henti-hentinya mengucap syukur untuk semua yang telah ia lalui saat itu.

“Kalau ingat-ingat kemarin waktu bolak balik ke rumah sakit sampai operasi, rasanya mau nangis. Alhamdulillah sekarang sudah sehat dan sudah bisa beraktifitas seperti biasa,” cerita Zahra.

Saat dikonfirmasi terkait berapa biaya pengobatanya, Zahra mengaku semua biaya pengobatannya dijamin sepenuhnya oleh JKN. Ia tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk pengobatannya kala itu.

“Kalau mau dihitung-hitung, biaya berobat dari awal sampai operasi bisa sampai puluhan juta,” ungkap Zahra.

Zahra menambahkan selama ia dirawat, tidak ada perlakuan diskriminatif, atau penelantaran atau hal semacamnya. Sejak ia berobat di puskesmas sampai di rumah sakit, justru layanan yang ia rasakan sangat baik.

“Yang saya alami sendiri justru pelayanan kepada peserta JKN malah lebih cepat dibandingkan yang umum. Kalau pakai JKN, kita bisa ambil nomor antrean dari rumah, jadi saya nunggunya terlalu lama,” ujarnya.

Mengetahui semua biaya dijamin oleh JKN dan pelayanan yang sangat baik, Zahra pun menyampaikan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan serta pihak-pihak yang terkait dalam pogram JKN. Menurutnya, program yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini layak untuk tetap dipertahankan.

“Setiap orang yang pernah memanfaatkan JKN, pasti juga setuju agar program ini dapat dipertahankan untuk dapat terus membantu masyarakat Indonesia,” katanya.(*)

By times7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *